Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Ban ku sayang ban ku malang



Perbaikan jalan, pembuatan jalan sampai pelebaran jalan memang rutin dilakoni oleh pemerintah guna membangun kenyamanan dan keamanan masyarakat. Tak hanya itu hal tersebut pun dilakukan semata-mata bukan hanya untuk  pemenuhan janji pemerintah namun juga untuk membuktikan kepada rakyat bahwa pemerintah memang sanggup dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Namun apa boleh di kata mengerjakan proyeknya saja sudah tidak ikhlas bagaimana dengan hasilnya. Bisa di tebak bahwa hasilnya pasti salah kaprah. Sudah menjadi rahaia umum jika korupsi sudah menjadi tradisi unik yang terbudidaya di negri ini.
Sering kita jumpai berkilo-kilo jalanan rusak akibat kurang terawatnya jalanan. Jalanan rusak bisa disebabkan oleh jalanan (aspal) yang sering terendam oleh genagan air, tanah yang labil, pemakadaman yang tidak maksimal ataupun blangki yang tidak sesuai takaran. Kebanyakan hal-hal ini terjadi karena ulah masyarakat atau aparat pemerintah yang tidak sabar dalam menunggu masa pemakadaman atau ingin proses pembuatan jalan cepat selesai. Padahal proses pemakadaman yang tidak sempurna bisa mengakibatkan jalanan cepat rusak, bahkan bisa saja jalanan hanya berumur sampai 2 tahun.
Akibatnya sarana trasportasi tertanggu dan kecelakaan pun tak bisa terhindari. Hal semacam ini pun juga menunjukan bahwa pemerintah terkesan acuh tak acuh terhadap keselamatan warganya dan sekali lagi nyawa warga dipertaruhkan. Keinginan warga untuk memiiki jalanan aspal adalah untuk mempermudah perjalanan mereka agar mereka selamat sampai tujuan. Tapi malah sebaliknya dengan keadaan yang demikian keselamatan warga menjadi terancam. Banyak kecelakaan di negara ini disebabkam karena jalanan yang rusak. Rusaknya jalanan pun juga tak lepas dari campur tangan warga sendiri dan pemerintah. Pemerintah tidak akan pernah berhasil membuat jalanan yang sempurna tanpa dengan ikut serta dari warga dalam merawat jalanan. Sebagai contohnya adalah jalanan di dekat desa saya, disana terdapat sekitar 50 meter jalanan rusak parah, sepedamotor hanya dapat melaju dengan ecepatan rata-rata 10-20 km/jam. Kebanyakan jalanan berlubang dan hancur. Ketika saya telusuri pemerintah setempat memang sengaja membiarkan jalanan seperti itu karena jika jalanan diperbaiki dan menjadi halus maka jalanan sering dijadikan ajang untuk balapan. Jadi untuk memperkecil bahaya dari balapan pemerintah setempat membiarkan jalanan itu tetap rusak. Sebenarnya tak hanya itu yang dilakukan demi mencegah kebut-kebutan terjadi, pemerintah setempat juga membuat polisi tidur di setiap 5 meternya. Tapi tetap saja hal itu tak banyak membantu anak-anak yang nakal tetap memiliki tempat untuk ajang balapan ditempat lain yang belum rusak. Dan jalanan yang rusak akan ditinggalkan dan tetap membahayakan untuk orang lain. Inilah Indonesia katanya sadar tapi tatap tak sadar. Saling menyalahkan tapi tak memberi solusi.
by: Ria Novita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar